Postingan

TUGAS TERSTRUKTUR 3

Gambar
1. Jelaskan mengapa reaksi bersaing  substitusi dan eliminasi bisa terjadi? PERSAINGAN SUBSTITUSI DAN ELIMINASI           Ditinjau reaksi antara alkil halida dengan kalium hidroksida yang dilarutkan dalam metil alkohol. Nukleofilnya adalah ion hidroksida, OH-, yaitu nukleofil kuat dan sekaligus adalah basa kuat. Pelarut alkohol kurang polar jika dibandingkan dengan air. Keadaan-keadaan ini menguntungkan proses-proses SN2 dan E2 jika dibandingkan dengan SN1 dan E1. Misalnya, gugus alkil pada alkil halida adalah primer, yaitu 1-bromobutana. Kedua proses dapat terjadi            Hasilnya adalah campuran 1-butanol dan 1-butena. Reaksi SN2 cenderung terjadi jika digunakan pelarut yang lebih polar (air), konsentrasi basa yang sedang, dan suhu sedang. Reaksi E2, cenderung terjadi jika digunakan pelarut yang kurang polar, konsentrasi basa yang tinggi, dan suhu tinggi.           Seandainya kita mengganti alkil halida primer menjadi tersier, reaksi substitusi akan terhambat (ingat, u

ALKOHOL, ESTER, DAN SENYAWA YANG BERHUBUNGAN

Gambar
A. ALKOHOL             Alkohol sering dipakai untuk menyebut etanol, yang juga disebutgrain alcohol; dan kadang untuk minuman yang mengandung alkohol. Hal ini disebabkan karena memang etanol yang digunakan sebagai bahan dasar pada minuman tersebut, bukan metanol, atau grup alkohol lainnya. Begitu juga dengan alkohol yang digunakan dalam dunia famasi. Alkohol yang dimaksudkan adalah etanol. Sebenarnya alkohol dalam ilmu kimia memiliki pengertian yang lebih luas lagi.             Dalam kimia, alkohol (atau alkanol) adalah istilah yang umum untuksenyawa organik apa pun yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon, yang ia sendiri terikat pada atom hidrogen dan/atau atomkarbon lain.   1. STRUKTUR             Gugus fungsional alkohol adalah gugus hidroksil yang terikat pada karbon hibridisasi sp3. Ada tiga jenis utama alkohol - 'primer', 'sekunder, dan 'tersier'. Nama-nama ini merujuk pada jumlah karbon yang terikat pada karbon C-OH. Alkohol pr

REAKSI RADIKAL BEBAS

Gambar
Pengertian Radikal Bebas Radikal bebas adalah suatu atom, molekul, atau ion yang mempunyai elektron tak berpasangan. Elektron yang tak berpasangan ini membuat radikal bebas sangat reaktif terhadap senyawa lain atau terhadap sejenisnya. Molekul-molekul radikal bebas dapat berdimerisasi atau berpolimerisasi secara spontan jika bersentuhan satu sama lain. Radikal bebas stabil hanya jika pada konsentrasi sangat rendah dalam media inert atau hampa. Contoh Radikal Bebas Contoh radikal bebas sederhana adalah radikal hidroksil (HO•), yaitu senyawa yang mempunyai satu atom hidrogen terikat pada satu atom oksigen. Contoh radikal bebas yang lain adalah karben (:CH2) yang mempunyai dua elektron tak berpasangan, dan anion superoksida (•O− 2) yaitu molekul yang kelebihan elektron. Perhatikan radikal bebas oksigen berikut ini. Perlu diketahui bahwa anion hidroksil (HO−), kation karbenium (CH+ 3) dan anion oksida (O2−) bukan radikal karena ikatan yang terbentuk faktanya diakibatkan oleh ada

REAKSI SUBSTITUSI DAN ELIMINASI SENYAWA ORGANIK

Gambar
1. Reaksi substitusi Terjadi ketika dua reaktan bereaksi menghasilkan dua produk baru. Misalnya reaksi alkana dengan Cl2 dengan adanya radiasi ultraviolet menghasilkan alkil klorida. Satu atom Cl dari Cl2 menggantikan posisi H pada alkana, dan dua produk baru terbentuk. Gambar Reaksi metana dengan Cl2 Reaksi substitusi adalah reaksi penggantian atom senyawa hidrokarbon oleh atom senyawa lain. Reaksi substitusi pada umumnya terjadi pada senyawa jenuh (alkana). Alkana dapat mengalami reaksi substitusi dengan halogen. Reaksi substitusi juga dapat diartikan sebagai  reaksi dimana berlangsung penggantian ikatan kovalen pada suatu atom karbon. Reagensia pengganti dan gugus lepas yang meninggalkan substrat dapat berupa nukleofil atau elektrofil (atau radikal bebas). Secara umum, reaksinya dapat dinyatakan sebagai berikut: ·         Reaksi secara umum: R - H    +    X2    R – X     +    H – X Alkana     halogen         haloalkana    asam klorida ·         Contoh: CH3-CH3 (g) +

TUGAS TERSTRUKTUR PERTEMUAN 6 DAN 7

Gambar
1. Jelaskan mengapa suatu sikloheksana terdisubstitusi-cis-1,3 lebih stabil daripada struktur-trans-padanannya? Kestabilan (ketidakreaktifan) sikloalkana pada mulanya dijelaskan dengan “teori regangan Baeyer” (Baeyer’s strain theory). Menurut teori ini, senyawa siklik seperti halnya sikloalkana membentuk cincin datar. Bila sudut-sudut ikatan dalam senyawa siklik menyimpang dari sudut ikatan tetrahedral (109,50) maka molekulnya mengalami regangan. Makin besar penyimpangannya terhadap sudut ikatan tetrahedral, molekulnya makin regang, dan berakibat molekul tersebut makin reaktif. Suatu cicin sikloheksana dapat memiliki banyak bentuk (konformasi). Konformasi sikloheksana yang paling stabil adalah konformasi kursi, karena sudutnya mendekati 109o. Tiap karbon cincin dari sikloheksana mengikat dua atom hidrogen. Ikatan  pada salah satu hidrogen terletak dalam bidang cincin secara kasar. Hidrogen ini disebut hidrogen ekuatorial , sedangkan hidrogen yang tegak lurus dengan bidang disebut h

STEREOKIMIA (PEMBAHASAN 2)

A.    KONFIGURASI MUTLAK DAN RELATIF 1.      Konfigurasi Mutlak konfigurasi mutlak Molekul kiral adalah molekul yang tidak dapat diimpitkan pada bayangan cerminnya. Susunan keruangan keempat gugus yang terikat pada pusat kiral disebut konfigurasi mutlak yang dinyatakan dengan konfigurasi R/S. penentuan konfigurasi R/S molekul kiral pada umumnya didasarkan sistem prioritas yang dikembangkan oleh Chan-Ingold-Prelog. Penentuan dengan metode ini memerlukan daya nalar keruangan atau gugus-gugus disekitar pusat kiral yang dinyatakan dalam struktur tiga dimensi. Pada penentuan konfigurasi R/S dengan kaidah tangan kanan merupakan penentuan konfigurasu R/S yang merupakan metode yang dikembangkan oleh Chan-Ingold-Prelog. Disamping itu, ada metode penentuan konfigurasi R/S dengan aturan perkalian. Metode yang ini tidak menentukan daya nalar keruangan.  Contoh konfigurasi mutlak/absolute: 1.      (2R,3S)-2,3 dibromo pentane dan (2S,3R)-2,3 dibromo pentane 2.      (2R,3S)-2,3 dibromo pentane

ISOMER HEKSANA DAN SIKLOHEKSANA

Gambar
A. Heksana Isomer Heksana 1. 2 metil pentana (isoheksana) 2. 3 metil pentana 3. 2,3 dimetil butana (neoheksana) 4. 2,2 dimetil butana B. Sikloheksana Isomer Sikloheksana 1. Metil siklopentana 2. Etil siklobutana 3. 1,2 dimetil siklobutana 4. 1,3 dimetil siklobutana 5. Propil siklopropana 6. Isopropil siklopropana 7. Etil, metil siklopropana 8. Trimetil siklopentana 9. Dan semua isomer alkena dengan jumlah C=6